Pendahuluan
Latar Belakang
Kantong semar atau dalam nama
latinnya Nepenthes pertama kali dikenalkan oleh J.P Breyne pada
tahun 1689. Di Indonesia, sebutan untuk tumbuhan ini berbeda-beda antara daerah yang satu
dengan yang lain. Status tanaman kantong semar termasuk tanaman yang dilindungi
berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati
dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa.
Tumbuhan ini diklasifikasikan
sebagai tumbuhan karnivora karena memangsa serangga. Kemampuannya itu
disebabkan oleh adanya organ berbentuk kantong yang menjulur dari ujung
daunnya. Organ itu disebut pitcher atau kantong. Kemampuannya yang unik
dan asalnya yang dari negara tropis itu menjadikan kantong semar sebagai
tanaman hias yang eksotis di Jepang, Eropa,Amerika dan Australia.Tumbuhan ini memiliki lima bentuk
kantong, yaitu bentuk tempayan, oval, silinder, corong, dan
pinggang.
Tujuan Penulisan
Tujuannya agar mengetahui cara kantong semar memangsa serangga menggunakan organ yang berbentuk kantong.
Isi
Ciri-ciri dari Kantong Semar itu sendiri adalah Memiliki kantong seperti semar, Memiliki tinggi hingga mencapai 15 hingga 20 meter,Salah satu jenis tumbuhan karnivora, Menggunakan kantongnya untuk menangkap binatang yang hendak dimakan, Diujung daun terdapat salur yang bisa dimodifikasi sebagai bentuk kantong,Memiliki daun yang berbentuk seperti piala dimana bagian dalam daun tersebut dapat mengeluarkan nektar (bahan pembuat madu) berupa cairan lengket dan berasa manis.Nektar yang dihasilkan ini fungsinya sebagai umpan untuk memikat serangga agar datang berkunjung.Serangga yang terpikat dengan nektar kemudian akan hinggap pada dinding piala yang licin.Akibatnya serangga itu jatuh ke dalam daun bila serangga jatuh kantong semar akan memakannya menggunakan cairan daunyang mengandung enzim tripsin dan pepsin yang dapat melarutkan serangga.
Sumber ; Biologipedia dan Yeffi Muharrina Ishaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar