Kamis, 29 Maret 2018

Landasan Pemikiran Komunikasi Bisnis

1.     Pengertian dan Cakupan
Dalam kerangka historisnya, pendidikan bisnis ( bussiness education) mempunyai pengertian yang beragam. Ada yang mengartikannya hanya berhubungan dengan pekerjaan kantor yang dilakukan oleh para karyawan. Ada juga yang mengatakan bahwa bisnis bukan sekedar pekerjaan yang dilakukan di kantor, melainkan juga pelaksanaan fungsi manajemen dan yang berhubungan dengan kantor.
Oleh karena itu tanpa pengetahuan ekonomi, pendidikan bisnis yang diperoleh kurang lengkap dan kurang sempurna. Pendidikan bisnis, apa pun bentuknya sebenarnya tidak lepas dari tujuan :
1.      memberi pelatihan untuk pekerjaan khusus
2.      mengembangkan keterampilan
Sejumlah ahli mengatakan bahwa bisnis sudah menjadi masalah global karena
1.  Semakin pesatnya kemajuan di bidang saints dan teknologi sehingga merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang sudah melampaui batas kebutuhan dalam negeri sehingga perlu di ekspor.
2.   Teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi.
3.   Bersamaan dengan itu kemajuan dibidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan dibidang komunikasi ( terutama media massa ) telah mempengaruhi pola-pola bisnis antar manusia.
 Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional, yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis adalah suatu kesibukan, seperti tampak juga dari dasar katanya ( to be busy at ). Tentu saja dengan satu catatan bahwa kesibukan itu dimaksudkan untuk mempunyai tujuan-tujuan yang konstruktif bagi kehidupan manusia.
Dengan cara berfikir ( frame thingking ), kita akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis dengan komunikasi, antara lain :
1.  Kajian tentang kegiatas bisnis dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi menerangkan gejala bisnis.
2. Kajian tentang kegiatan komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam komunikasi bisnis dalam menerangkan kegiatan komunikasi, atau secara sederhana komunikasi sebagai bisnis. 
3.  Kajian tentang faktor-faktor eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun bisnis.
2.      Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi masalah kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah menjadi problem yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global. Mengapa sampai demikian?
Pertama, karena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor. 
Kedua, karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi. 
Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi [komunikasi] juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan di bidang komunikasi [media massa] telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.
Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis.
Jika kita melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan, sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, pada tingkatan gejala [fenomena], antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala yang terintegrasi. Tidak bisa dipisah-pisahkan. Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sbb :
·   Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi; sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan jasa. Dalam konteks tertentu, informasi juga termasuk barang dan jasa. Misalnya : informasi lewat surat kabar, majalah, televisi, dll. 
·       Kemudian, bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tsb kepada pihak lain.Dalam komunikasi, pihak lain bisa disebut communicator, audience,destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.        
·  Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik.
3.     Pemasaran dan Komunikasi
Pemasaran adalah proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. 
Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok kebutuhan, keinginan, dan permintaan terhadap produk atau nilai yang tergantung pada tingkat kepuasan tertentu kemudian menimbulkan transaksi. Perlembagaan atas transaksi menimbulkan pasar.
4.     Difusi dan Inovasi
Latar belakang munculnya gagasan difusi dan inovasi merupakan bagian dari studi tentang efek komunikasi (massa) terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan. Pada masalah yang akan datang masalah difusi dan inovasi masih akan terus mendesak. Bukan saja masyarakat diharapkan dapat menerima dana menyebarluaskan inovasi pembangunan, melainkan juga mampu berpartisipasi secara aktif dalam proses perubahan sosial yang direncanakan ( development).      
Dengan demikian, masalah komunikasi pembangunan bukan hanya bagaimana melakukan transformasi ide dan pesan melalui penyebarluasan informasi. Difusi dan inovasi merupakan problem struktural, artinya penerimaan dan penyebarluasan ide baru tersebut sangat bergantung pada sifat atau karakteristik lapisan masyarakat.
Inovasi adalah segala sesuatu tentang ide, cara-cara atau pun objek yang di persepsikan oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru. Baru bukan semata-mata dalam ukuran waktu sejak ditemukan atau digunakannya inovasi yang dimaksud. Yang terpenting adalah persepsi atau kebaruan yang menentukan reaksinya terhadap hal itu. Inovasi merupakan segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh masyarakat yang mengalaminya.
Tahap penerimaan inovasi dapat dikelompokkan kedalan masyarakat penerima inovasi menjadi beberapa tingkatan, antara lain :
1.      Innovator : Memiliki sifat dasar menyukai barang baru.
2.      Early Adopter : Orang-orang yang memiliki otoritas, baik formal/ personal.
3.      Leggards : Lapisan masyarakat yang menerima inovasi paling belakangan.
5.     Umpan Balik dan Bentuk
Umpan balik (feed back) pun dapat terbentuk bermacam-macam seperti (pelaksaan tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi dan sebagainya. Sebagaimana pesan umpan balik bisa berupa tulisan, lisan, peragaan dsb.
            Bentuk Umpan Balik:
1. External feedback : umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.   Internal feedack : umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan tetapi pesan itu datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendiri.
3. Direct feedback atau Immediate feedback : umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan meggerakkan salah satu anggota badannya.
4.   Indirect feedback atau delaiged feedback : dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. hal ini membutuhkan waktu.
5.  Inferential feedback : umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun secara tidak langsung tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.   Zero feedback : komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tsb tidak dipahami oleh komunikator.
7.   Neutral feedback : informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan denga pesan yang disampaikan semula.
8.    Positive feedback : pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan mendapat tanggapan positif.
9. Negative feedback : komunikasi yang disimpulkan oleh komunikator mendapat tantangan dari komunikan. 

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar